Friday 9 May 2014

Implikasi hilirisasi pertambangan pada industri indonesia

Indonesia merupakan negara dengan perekonomia terbesar di asia tenggara dan merupakan salah satu emerging market di dunia. Pada tahun 2013 Indonesia merupakan negara dengan GDP  urutan 16 terbesar di dunia. jauh mengalahkan singapura, malaysia ataupun vietnam. indonesia hanya terpaut sedikit dibanding korea selatan. Pada tahun 2013, indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia nomer 2 setelah cina.

Indonesia merupakan salah satu pensuplai utama mineral utama di dunia. 

Indonesia merupakan produsen terbesar timah no 2 didunia setelah cina, Pasar terbesar timah adalah bahan baku solder, elektronik dan kaleng makanan berikut urutanya
1.china
2. indonesia
3.peru
4.bolivia
http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/tin/mcs-2013-tin.pdf
Indonesia merupakan produsen nikel  terbesar no 2 didunia, Nikel banyak  digunakan untuk bahan campuran pembuatan baja, stainless steel, industri batery, berikut urutanya
1. Philipina
2. Indonesia
3.  Rusia
4. Kanada
http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/nickel/mcs-2013-nicke.pdf
Indonesia merupakan produsen tembaga terbesar no 6, tembaga banyak dipakai untuk kabel, komponen elektronika, berikut urutanya
1. Amerika
2. australia
3. canada
4. chilie
5. cina
6 .konggo
7.indonesia
http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/copper/mcs-2013-coppe.pdf
Indonesia merupakan produsen bauxite terbesar no 9,bauxite banyak digunakan sebagai bahan baku alumunium untuk industri automotive dan barang rumah tangga, berikut urutanya
1. Amerika
2. australia
3. brasil
4.cina
9.indonesia
http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/bauxite/mcs-2013-bauxi.pdf

Indonesia adalah negara produsen emas no 8 terbesar di dunia, bijih emas biasanya ditemukan bersama perak dan bijih tembaga berikut urutanya
1. Amerika
2. australia
3. brasil
8.indonesia
http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/gold/mcs-2013-gold.pdf

Walaupun indonesia  merupakan produsen utama bahan untuk berbagai industri di dunia, pada kenyataanya industri manufaktur indonesia yang berbasis bahan-bahan tersebut tidak banyak berkembang.  Sebagian besar bahan-bahan tersebut di ekspor dalam bentuk mentah dari tambang, diolah diluar negeri kembali ke indonesia dalam bentuk barang jadi atau sengah jadi. Dengan pola seperti itu, tidak ada nilai tambah yang didapat oleh industri. Industri dalam negeri tidak banyak menikmati keuntungan

Hilirisasi industri pertambangan merupakan investasi indonesia dimasa yang akan datang, jika kita tidak ingin dikatakan bangsa yang hanya pandai menjual tanah air. hal ini akan memotong jalur rantai pasok bahan baku untuk industri hilir dan memberikan nilai tambah bagi barang indonesia. saat ini umumnya bahan ditambang dan di ekspor keluar negeri dalam bentuk mentah, diluar negeri di olah kembali ke indonesia dalam barang jadi atau setengah jadi. hal ini jelas pemborosan dan penghamburan devisa.


 Untuk indonesia sendiri hal ini bukan tanpa masalah. Secara umum teknologi metalurgi pengolahan logam terbagi menjadi dua kelompok anatara lain pyrometalurgi dan hidrometalurgi. teknologi pyrometalurgi merupakan teknologi berbasis listrik, gas, batu-bara sebagai sumber  bahan bakunya. sedangkan teknologi hidro umumnya merupakan teknologi berbasis elektrolisis dengan energi listrik dan industri kimia. Jaringan infrastrukur energi dan transportasi seperti pembangkit listrik, pipa gas, pelabuhan untuk bongkar muat bahan-baku produksi bijih dan batubara diperlukan disini, kedua aspek tersebut harus dibangun dan membutuhkan biaya yang besar. 

Apa yang dilakukan indonesia akan berdampak besar pada industri pemurnian dan pembuatan konsentrat dari negara-negara yang terbiasa menikmati bahan baku murah dari indonesia. pasokan bahan baku ke pabrik akan sangat terbatas, mereka akan kehilangan bahan baku murah dan terancam tutup. Wajar jika mereka ramai-ramai membawa masalah ini ke WTO. selain itu kebijakan ini akan berimplikasi pada naiknya harga mineral dunia, akibat terbatasnya supply yang berasal dari indonesia.

Dalam jangka pendek, industri pertambangan indonesia dan pendukung pertambangan akan mengalami perlambatan pertumbuhan, karena over supply bijih atau infrastruktur dihilir belum siap menerima bijih-bijih yang biasa diekspor keluar negeri. Namun dalam jangka panjang hal ini akan memaksa tumbuhnya industri pengolahan mineral di indonesia, industri di indonesia akan menerima pasokan bahan baku dari tanah airnya sendiri. tambahan devisa akibat adanya nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja baru merupakan hal yang akan dinikmati indonesia dalam jangka panjang jika hal ini benar-benar direalisasikan secara optimal.

Membangun smelter dan infrastruktur pengolahan logam seperti jalan, pembangkit listrik, pelabuhan membutuhkan modal yang besar dan membutuhkan investasi yang tidak sedikit. keuntungan korporasi, jaminan suply energi, kepastian hukum, politik yang stabil menjadi kata kunci untuk menyatakan ya.. untuk investasi di bidang ini.    Perlu stimulus ekonomi yang baik untuk menarik investasi dibidang ini. 



Nampaknya kita harus mulai lebih serius memikirkan strategi industri indonesia dimasa yang akan datang.. bagaimana mensinergikan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, teknologi, kebutuhan industri, investasi asing dan dalam negeri. saat ini  boleh jadi kita sedang membuat burung api yang tangguh untuk industri indonesia dimasa yang akan datang.

semoga...

5/9/2014